Ngawi, Aktual.com – Seorag warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tewas setelah sepeda motor yang dikendarai korban terseret Kereta Api (KA) Argo Wilis jurusan Surabaya-Bandung di perlintasan tidak berpalang pintu di Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Senin (17/9).

Korban tewas adalah Suyitno (35) warga Desa Sekar Putih, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Saat kejadian, korban hendak pulang setelah mencari jerami untuk pakan ternaknya.

“Hasil olah TKP, korban meninggal di lokasi setelah motor Yamaha Jupiter yang digunakannya mengangkut jerami tertabrak KA Argo Wilis. Korban menderita luka serius akibat terseret sekitar 50 meter dari titik benturan,” ujar Kapolsek Kedunggalar AKP Sukisman kepada wartawan.

Berdasarkan penjelasan sejumlah saksi, kejadian bermula saat Suyitno hendak pulang dari lokasi panen raya di Desa Gemarang untuk mengambil jerami padi. Sesampai di lokasi perlintasan tak berpalang pintu, Suyitno yang mengangkut jerami dengan motornya hendak menyeberangi jalur KA.

Para pekerja PT KAI yang melakukan perbaikan rel KA di sekitar lokasi sudah meneriaki korban agar jangan melintas karena akan ada kereta lewat. Para petugas tersebut sudah melihat ada KA Argo Wilis yang melintas mendekat dari arah timur atau Madiun.

Malang, Suyitno yang menderita bisu dan tuli tersebut tidak mendengar teriakan peringatan itu dan tetap menyeberang. Akibatnya, lokomotif Argo Wilis yang dikemudikan Masinis Muhammad Ilham tak bisa menghindari tumburan dan menabrak korban.

Akibat benturan tersebut, korban dan sepeda motornya terseret hingga 50 meter. Korbanpun tewas di lokasi kejadian.

AKP Sukisman menambahkan, setelah dilakukan oleh TKP, jasad korban lalu dievakuasi petugas ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi guna proses visum. Selanjutnya, jasad korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman desa setempat.

Sementara, Kepala Desa Gemarang, Hadi Santoso mengatakan kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api di perlintasan KA tanpa palang pintu di desanya tersebut, baru pertama kali itu terjadi.

Meski baru pertama kali, ia tak ingin kejadian serupa terulang. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat yang ingin melintasi lokasi perlintasan tanpa palang pintu di densanya tersebut agar berhati-hati. Warga hendaknya memastikan tidak ada kereta yang lewat saat hendak menyeberang.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: