Petugas kesehatan Bandara Soekarno Hatta menangani jamaah umroh yang terkena penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) saat simulasi kesiapsiagaan dan penatalaksanaan MERS-CoV di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (3/7). Selain untuk meningkatkan kesiapsiagaan tentang penyakit MERS-CoV, simulasi ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat secara langsung untuk memahami resiko penyakit tersebut yang saat ini sudah merebak di Korea Selatan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Rei/foc/15.

London, Aktual.com – Seseorang di Inggris utara didiagnosis mengidap Sindroma Pernapasan Timur Tengah (MERS), yang dapat mengancam jiwa, dan dirawat di rumah sakit di Liverpool, kata Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE).

“Penderita itu adalah penduduk Timur Tengah, tempat mereka diyakini terjangkit penyakit tersebut sebelum bepergian ke Inggris,” kata PHE di lamannya, Jumat (24/8).

MERS dianggap dibawa oleh unta dan berasal dari keluarga sama dengan coronavirus, yang menyebabkan wabah Sindroma Pernapasan Parah (SARS) di China pada 2003.

Sebagian besar penularan manusia-ke-manusia terjadi dalam pengaturan perawatan kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia menyatakan rumah sakit dan pekerja kesehatan harus lebih ketat melakukan pencegahan sebagai standar untuk menghentikan penyebaran penyakit itu.

PHE menyatakan itu adalah penderita kelima penyakit tersebut didiagnosis Inggris, yang lain ditemukan pada 2012 dan 2013.

Wakil direktur medis PHE, Jenny Harries, menyatakan lembaganya akan memantau yang sudah berhubungan dekat dengan penderita tersebut.

“Penting menekankan bahwa meskipun satu penderita diketahui, bahaya keseluruhan penularan penyakit itu ke warga sangat rendah,” tambahnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: