Jakarta, Aktual.com — Politikus PKS Fahri Hamzah mengaku sepakat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut BUMN merupakan instrumen negara untuk menyejahterakan rakyat.

“Saya termasuk yang mengkritik BUMN yang memiliki konsep ‘B to B’. Salah itu kalau BUMN berpikir business to business,” kata Fahri di Jakarta, Minggu (10/1).

Menurut Wakil Ketua DPR ini, BUMN merupakan instrumen negara yang bukan untuk mencari untung.

“Salah itu cara berpikirnya. Makanya kritik beliau (megawati), kalau negara bisa bisnis ini, bisa bikin ini, bikin itu, so what?” tambahnya.

sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meyakini jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikelola dengan baik akan memberikan kontribusi optimal pada pembangunan negara.

“BUMN harus dikembalikan menjadi alat negara untuk memperkuat ekonomi rakyat melalui fungsi redistributif, membuka akses permodalan, dan meningkatkat produktifitas rakyat,” kata Magawati, di Jakarta, Minggu (10/1).

Menurut Megawati, konstitusi mengamanahkan pentingnya peran BUMN sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional.

Oleh karena itu, BUMN memiliki fungsi dan menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

“Namun saat ini, BUMN hanya diperlakukan seperti korporasi swasta yang mengedepankan pendekatan bisnis atau yang sering didengungkan sebagai pendekatan business to business,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: