Jakarta, Aktual.com — Anggota keluarga dan atasan mengkonfimrasi bahwa sepasang suami isteri asal Amerika yang hilang sejak terjadinya insiden bom bunuh diri di Brussel tewas dalam serangan itu.

Justin dan Stephanie Shults, warga Belgia yang berasal dari Tennessee dan kentucky, terakhir terlihat mengantarkan ibunya di bandara Brussels sesaat sebelum wilayah pendaftaran ulang diguncang oleh ledakan hebat pada Selasa, satu dari tiga ledakan yang merenggut nyawa sedikitnya 31 orang.

“Hari ini kami mengetahui dari keluarga Stephanie Shults bahwa dia dan suaminya, Justin, menjadi korban yang tewas dalam serangan di bandara Brussels,” Mars Inc, perusahaan tempat Stephanie Shults bekerja mengatakan dalam akun Facebook mereka.

“Kami berkabung atas kepergian rekan dan kawan kami. Perasaan dan pikiran kami bersama dengan keluarga mereka, dan dengan semua orang yang menderita pada saat buruk ini,” perusahaan itu mengatakan.

Saudara Justin Shults, Levi Sutton, mengenang pria yang tewas itu dalam cuitan di akun Twitternya.

“Dia adalah orang yang cerdas dan baik serta dermawan. Saya belum pernah bertemu dengan seseorang yang tidak menyukainya. Dia bekerja keras selama hidupnya dan mencapai tujuan yang kebanyakan hanya bisa memimpikannya,” Sutton mengatakan dalam tulisannya.

Terkait Stephanie Shults, dia mengatakan “Stephanie orangnya selalu ceria. Saya selalu menikmati saat saya berada di dekatnya. Dunia kehilangan dua orang hebat pada hari ini, itu tidak adil”.

Justin Shults bekerja di Clarcor Inc, sebuah perusahaan sistem penyaringan yang bermarkas di Tennesse.

“Kami berduka bersama keluarga mereka dan terus menawarkan bantuan kami saat merea berkabung atas kehilangan yang tidak dapat dibayangkan ini,” perusahaan itu mengatakan dalam situs resminya.

Seorang pejabat dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menolak untuk memberikan komentar selain penghormatan yang mereka berikan kepada keluarga korban.

Anggota keluarga dari pasangan tersebut menjadi bagian dari mereka yang menunggu dengan gelisah akan kabar dari orang kesayangan mereka, menyusul adanya serangan di bandara dan stasiun kereta bawah tanah di Brussels.

Setidaknya 31 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 270 lainnya mengalami luka dari serangan itu, yang kemudian diklaim oleh kelompok bersenjata ISIS dan memberikan gelombang kejut ke penjuru Eropa dan dunia.

Pada Jumat, dua bersaudara asal Belanda yang tinggal di New York, Alexandr dan Sasha Pinczowski, telah dikonfirmasi menjadi korban yang tewas.

Pinczowski bersaudara sedang berada di loket tiket di bandara, berencana untuk kembali ke New York saat serangan itu terjadi, media melaporkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka