Jakarta, Aktual.com — Pedofilia, merupakan masalah serius yang harus diberantas khususnya di Tanah Air. Betapa kasus yang menimpa anak-anak di Sekolah Jakarta International School (JIS) dan juga Angeline sangat meresahkan para orang tua.
Pedofilia merupakan gangguan psikiatri melibatkan orientasi seksual yang mana kebanyakan pedophile menjadi seperti heteroseksualiti, homoseksual atau biseksual. Penyakit ini melibatkan rangsangan erotik, fantasi dan ketertarikan seksual terhadap anak-anak.
Saat seorang anak menjadi korban pelaku, penganiayaan dapat terjadi berulang kali dan menjadi ritual. Saat penganiayaan berlanjut dalam waktu yang cukup panjang, anak biasanya melakukan mekanisme pertahanan diri dengan membedakan pelaku menjadi dua orang yang berbeda saat berhadapan dengannya. Misalnya, menjadi “paman dan monster”, “kakak dan pemerkosa”, atau “pemimpin regu dan predator”.
Namun, pelaku yang kepergok oleh orang dewasa selalu menepisnya serta mengklaim, bahwa anak tersebut yang menggodanya.Ini adalah hal standar yang dilakukan pelaku untuk mendapatkan belas kasihan, membuat orang yakin bahwa mereka merasa buruk atas apa yang mereka lakukan.
Dalam hal ini tentu saja ketelitian sebagai orang tua sangat berperan penting. berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua:
Bagi orang tua, kita perlu mengajarkan anak kita untuk berhati-hati, dengan cara yang sesuai dengan usia mereka, dari usia tiga tahun ke atas, dan setiap tahun mengajarkan mereka detail baru sesuai dengan umurnya. Bermain role-play dengan skenario berbeda adalah alat yang sangat efektif. Cobalah untuk mencegah anak Anda untuk belajar waspada dengan cara yang menakutkan mereka.
Waspadalah dan berkomunikasi terbuka dengan pertanyaan yang tenang dan menunjukkan perhatian, jika seorang anak menunjukkan ia merasa tidak nyaman dan tidak bersikap seperti biasanya, atau menunjukkan sikap negatif terhadap pria dewasa atau anak remaja tertentu – meskipun orang itu adalah tetangga, teman dekat keluarga, keluarga, atau tokoh masyarakat yang dihormati.
Dengan tenang dan jelas, ajari anak Anda tentang keamanan diri, sesuai usianya. Waspadalah dan bicarakan secara terbuka dengan pertanyaan tenang dan penuh perhatian dengan seorang anak, jika siapa pun -termasuk guru, pelatih, konselor, pemimpin regu, dokter atau pengasuh, juga keluarga, pernah mengajak bertemu secara privat di ruang tertutup dengan anak tersebut untuk alasan apapun, atau pergi sendirian dengan mereka ke tempat manapun dimana mereka hanya sendirian.
Jika seorang anak menyatakan, bahwa ia telah menjadi korban kekerasan seksual, jangan pernah menyalahkan anak atas tindakannya atau karena tidak memberitahukan Anda sejak awal. Korban kekerasan seksual membutuhkan dukungan.
Bila seorang anak menyatakan, bahwa ia telah menjadi korban kekerasan seksual, jangan bergantung pada orang lain untuk memenuhi kewajiban Anda. Segera laporkan pihak yang berwajib, jangan pernah mencoba mengatasi kasus ini sendirian.
Sedikit catatan, bahwa para pelaku penganiayaan seksual dapat berbohong pada Anda dengan mudahnya. Mereka adalah ahlinya menipu orang lain. Serahkan penyelidikan kepada para ahli forensik.
Artikel ini ditulis oleh: