Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengenalkan beberapa produk cinderamata yang terbuat dari bahan bonggol bambu kepada wisatawan.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Pekalongan Abdul Choliq di Pekalongan, Sabtu (7/3), mengatakan bahwa pemkab merencanakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan perajin agar produk kerajinan bonggol bambu diminati wisatawan.
“Dengan ditetapkannya Kabupaten Pekalongan sebagai salah satu sentra bambu di Jawa Tengah oleh Menteri Kehutanan pada 2015 bisa menjadi motivasi para perajin memanfaatkan bambu secara optimal untuk menghasilkan karya yang inovatif dan berdaya guna tinggi,” katanya.
Menurut dia, sejumlah produk kerajinan bonggol bambu itu, antara lain berupa asbak dengan hiasan burung bangau tempat menabung uang dengan bentuk hewan, dan bolpoin.
“Untuk harga asbak bambu bervariatif, yaitu Rp20.000 hingga Rp50.000 per buah sedang tempat menyimpan uang (Celengan) dijual antara Rp10.000– Rp15.000, dan bolpoin Rp7.000-Rp8.000/ buah,” katanya.
Ketua Ikatan Pemuda Dharma Putra Kerajinan Bonggol Bambu, Bangkit Praminto Nugroho mengatakan keunikan produk kerajinan bonggol bambu adalah kesan orisinil kerajinan yang masih menampakkan bonggol bambu meski sudah dihaluskan dari akar-akarnya yang sebelumnya menjuntai.
“Keunikan lainnya yaitu hiasan burung bangau dari kayu sengon yang dibiarkan polos tanpa tambahan mata dari bahan lain atau cat sebagai aksen,” katanya.
Ia mengatakan saat ini, kerajinan bonggol bambu hanya masih dipesan oleh relasi Sanggar Seni dan Budaya Dharma Putra.
“Kami berharap pemkab bisa melakukan pameran dan promosi produk kerajinan bonggol bambu agar kian dikenal oleh pengunjung dari daerah lain sebagai upaya mendukung kepariwisataan daerah s etempat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: