Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani mengatakan bahwa pelanggan listrik bersubsidi golongan 900 VA saat ini banyak yang berasal dari golongan masyarakat mampu. Untuk itu perlunya dilakukan pencabutan subsidi ini secara selektif agar beban negara dapat berkurang.
“Perbandingannya pada 2003 subsidi listrik itu Rp34 triliun. Kita 2005-2006 karena harga minyak naik jadi costnya tinggi,” kata Askolani di Sentul City, Bogor, Sabtu (7/11).
Menurut dia, kecilnya subsidi listrik pada 2003 lalu karena Pemerintah sangat selektif terhadap pelanggan listrik yang disubsidi. Sebab, hanya pelanggan berkapasitas 450 VA dan konsumsi 60 Kw yang mendapatkan subsidi.
“Yang di atas itu enggak dapat subsidi lagi. Sangat-sangat selektif dan itu kita nilai tepat sasaran,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Askolani, Pemerintah kemudian mengevaluasi lagi pelanggan listrik yang mendapat subsidi. Sehingga, diketahui masyarakat mampu dan industri besar juga masuk menjadi pelanggan bersubsidi.
“Itu yang harus dikembalikan ke arahnya yang tepat sasaran. Dengan begitu kualitas belanja akan sama baiknya kalau ada penghematan produktif,” tandasnya.(danu)
Artikel ini ditulis oleh: