Warga turun dari kapal feri di dermaga penyeberangan Ujung-Kamal, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/2). Usai keputusan penuruan tarif jalan Jembatan Suramadu turun sebesar 50 persen, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur berharap pemerintah bisa memberikan Public Service Obligation (PSO) agar tetap bisa melayani masyarakat yang masih setia menggunakan jasa penyeberangan Ujung-Kamal tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww/16.

Surabaya, Aktual.com – Seiring dengan terus menurunnya jumlah penumpang, PT ASDP Cabang Surabaya, yang melintas dari pelabuhan Ujung (Surabaya)- Kamal (Madura) terancam tutup.

Bahkan PT ASDP akan segera mengajukan penutupan Dermaga Ujung – Kamal kepada pemerintah melalui Dishub Pemprov Jatim.

“Logikanya kalau ada dermaga tapi nggak ada manfaatnya, buat apa dioprasikan. Ada kapal tapi nggak ada penumpang, buat apa dioprasikan, Nanti malah merugi semua,” terang Kepala ASDP Surabaya, Elvi Yosa, Selasa (16/2).

Rencana pengajuan penutupan tersebut, akan dilakukan seminggu setelah pergub tarif 50 persen Suramadu dikeluarkan pada Maret 2016 mendatang.

Elvi menjelaskan, jika seminggu setelah penurunan tarif 50 persen Suramadu, jumlah penumpang di Ujung-Kamal berselisih sedikit dengan saat ini, maka masih bisa dipertahakan dengan alasan toleransi terhadap para penumpang yang biasa melintas di Ujung-Kamal. Tetapi, jika dampaknya benar-benar signifikan, maka mau tidak mau harus mengajukan penutupan.

Jika, penutupan ASDP Surabaya disetujui, Elvi berjanji tidak akan mem-PHK pegawainya. Melainkan memindahkan ke daerah lain.

” Cabang usaha kami ada banyak tersebar di berbagai daerah. Karyawan-karyawan yang biasa beroperasi di sini bisa disalurkan ke cabang-cabang usaha kita yang lain itu,” lanjut Evi Yosa.

Diakuinya, jika persetujuan tersebut disetujui pemerintah, Elvi juga mengaku iba terhadap para pegawai dan karyawannya, termasuk krew dan ABK kapal yang beroperasi.

Sebab, sebagian mereka sudah berkeluarga dan menetap di area Tanjung Perak.

Seperti diketahui, dari 16 Feri yang ada sebelumnya, jumlah kapal Feri menyusut tinggal 6 kapal Feri yang bertahan setelah adanya Suramdu yang melintang dari Kenjeran (Surabaya)-Bangkalan (Madura). Dan setelah kendaraan roda dua digratiskan pada setahun lalu, jumlah kapal Fery yang bertahan tinggal 4 kapal.

Jika penurunan tarif sebesar 50 persen untuk kendaraan roda 4 atau lebih di Suramadu digedok pada Maret mendatang, tidak menutup kemungkinan jumlah Feri yang bertahan akan berkurang lagi.

Artikel ini ditulis oleh: