Madura, Aktual.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak memprogramkan jalur penerbangan perintis di rute Sumenep (Bandara Trunojoyo) – Jember (Bandara Notahadinegoro) pada 2016 karena sepi penumpang.
“Tak ada lagi penerbangan perintis di rute Sumenep-Jember dan sebaliknya pada 2016, karena Kemenhub tak lagi memprogramkannya akibat minimnya calon pengguna jasa di jalur penerbangan perintis tersebut,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo di Sumenep, Rabu (16/12).
Pada 2015, Kemenhub memprogramkan empat jalur penerbangan perintis yang memanfaatkan Bandara Trunojoyo, yakni Sumenep-Surabaya (Bandara Juanda), Surabaya-Sumenep, Sumenep-Jember, dan Jember-Sumenep.
“Namun, sesuai evaluasi yang dilakukan kami dan pihak terkait di Kemenhub, penerbangan perintis di jalur Sumenep-Jember dan sebaliknya yang mulai beroperasi sejak 2 Mei 2015 itu ternyata minim calon pengguna jasa,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, jalur penerbangan perintis di rute Sumenep-Jember dan sebaliknya tersebut sering kali tidak ada calon penumpangnya.
“Tidak adanya calon pengguna jasa pada penerbangan perintis di jalur Sumenep-Jember dan sebaliknya itu tidak hanya sekali, akan tetapi sering alias beberapa kali,” ucapnya.
Kondisi tersebut yang kemungkinan besar membuat Kemenhub tidak lagi memprogramkan penerbangan perintis di jalur Sumenep-Jember dan sebaliknya pada 2016.
“Penerbangan perintis di jalur Sumenep-Jember dan sebaliknya dinilai tidak efektif. Sementara di jalur Sumenep-Surabaya dan sebaliknya masih dinilai efektif dan selanjutnya tetap diprogramkan pada 2016,” kata Wahyu.
Ia menjelaskan, saat ini, lelang jalur penerbangan perintis di rute Sumenep-Surabaya dan Surabaya-Sumenep masih dalam proses dan dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Wilayah I Kemenhub.
Pada 2015, operator penerbangan perintis di jalur Sumenep-Surabaya, Surabaya-Sumenep, Sumenep-Jember, dan Jember-Sumenep, adalah maskapai Susi Air yang menggunakan pesawat berkapasitas 12 orang.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan