Padahal sebelum gempa bumi 6,4 SR pada 29 Juli 2018, denyut nadi wisata alam pendakian Gunung Rinjani begitu terasa di Sembalun Lawang sangat terasa. “Apalagi bulan Agustus puncak musim pendakian, saat ini sepi jadi kota hantu,” kata tokoh pemuda Sembalun, Rosidin Sembaluhun.
Hal serupa dikatakan oleh Fia, pedagang di Sembalun, malam takbiran saat ini sepi tidak ada takbiran di masjid.
“Kegiatan sekarang paling hanya di tenda darurat saja,” katanya.
Sementara itu, Salat Ied di Sembalun Lawang akan digelar di SDN 3 Sembalun Lawang, SDN 2 Sembalun Lawang dan Posko Utama pengungsian di Lapangan umum Sembalun serta Posko Sanjang. (Wisnu/Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara