“Kami pasti akan melakukan pengetatan keamanan,” kata Yogesh Mehta, manajer proyek di IME Entertainment Group.
“Semua acara kami didaftarkan kepada polisi. Biasanya disarankan oleh departemen perizinan tentang tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan, Berapa banyak penjaga bersenjata yang kami butuhkan. Jadi kami bekerja sama dengan mereka,” tambahnya.
Singapura, yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak keamanan antara 2-4 Juni yang mempertemukan para pemimpin militer dan pertahanan Asia Pasifik, melakukan amandemen Undang-Undang Ketertiban Umum bulan lalu.
Aturan itu mengharuskan penyelenggara acara untuk memberitahu polisi sebulan sebelumnya jika mereka mengharapkan lebih dari 5.000 orang untuk hadir. Dan polisi bisa menolak untuk memberi izin sebuah pertemuan publik jika memiliki dampak politik langsung atau melibatkan orang asing.
AsiaWorld Expo di Hong Kong, lokasi Ariana Grande dijadwalkan menggelar konser di September, mengatakan akan meningkatkan keamanan untuk semua konser dan acara. Selain pemeriksaan barang bawaan, akan ada detektor logam, katanya dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan pihaknya juga berencana menggunakan anjing pencari untuk melacak benda yang mencurigakan.
Artikel ini ditulis oleh: