Beirut, Aktual.com – Israel pada Sabtu (24/6) menyatakan membidik sarana militer Suriah setelah peluru mendarat di Dataran Tinggi Golan, yang didudukinya, namun sumber militer Suriah mengatakan serangan itu membunuh beberapa warga.
“Pemberontak, termasuk unsur garis keras, bertempur melawan tentara Suriah pada Sabtu di provinsi Quneitra, yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan,” kata media pemerintah Suriah seperti dikutip Reuters, Minggu (25/6).
Militer Israel mengatakan 10 peluru dari dalam wilayah Suriah menghantam Golan dan mereka menanggapinya dengan melakukan serangan udara terhadap tempat peluru itu ditembakkan dan dua tank tentara Suriah, satu di antaranya bersiap menembak.
Rekaman video udara, yang dikeluarkan militer Israel, menampilkan serangan menyasar senapan mesin dan dua tank Suriah.
Militer menganggap tembakan tersebut adalah serangan ke dalam wilayah Israel dan menyebutnya sebagai “pelanggaran tidak dapat diterima” atas kedaulatan.
Sumber militer Suriah mengatakan tembakan roket Israel menghantam bangunan tempat tinggal, menyebabkan sejumlah kematian dan kerusakan.
Sumber tersebut tidak menyebutkan tentang serangan yang dilakukan Suriah terhadap Israel dan mengatakan bahwa serangan Israel adalah upaya mendukung pemberontak.
Kelompok pengamat perang, Pemantau Hak Asasi Suriah, mengatakan bahwa kelompok pemberontak di Quneitra melancarkan serangan dan menyerbu posisi militer di dekat kota Baath.
Israel menyasar Suriah beberapa kali selama perang tersebut, kadangkala setelah peluru mendarat di Dataran Tinggi Golan, namun serangan mereka juga menyasar pasokan senjata kelompok Hizbullah Lebanon, yang bertempur berdampingan dengan pemerintah Suriah.
Perang saudara Suriah, antara Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak, yang berusaha menggulingkannya, telah berlangsung enam tahun, menewaskan ratusan ribu orang dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: