Mosul, Aktual.com – Puluhan anggota kelompok ISIS tewas pada Sabtu (18/2) dalam pemboman artileri dan serangan udara oleh koalisi pimpinan AS di pinggir barat Kota Mosul.

Sementara, satuan paramiliter Hashd Shaabi mematahkan serangan ISIS di bagian barat kota tersebut. Pesawat dan senjata artileri pasukan internasional membom markas dan posisi ISIS di Permukiman Shifaa dan Departemen Kesehatan di tepi barat Sungai Tigris yang membelah Kota Mosul, sehingga menewaskan 24 petempur ISIS dan melukai puluhan orang lagi.

“Pemboman terhadap wilayah yang dikuasai di bagian barat Mosul tersebut menghancurkan semua posisi petempur fanatik dan markas mereka,” kata kata Mohammad Ibrahim Al-Baiyati selaku Kepala Komite Keamanan Provinsi seperti yang dilansir Xinhua, Minggu (19/2).

Satuan Hashd Shaabi yang didukung oleh helikopter bermeriam militer Irak mematahkan serangan oleh puluhan anggota ISIS di satu desa di dekat Kota Kecil Tal Afar, yang dikuasai ISIS dan berada sekitar 70 kilometer di sebelah barat Mosul.

Petempur ISIS tampaknya berusaha menembus pengepungan satuan Hash Shaabi di sebelah barat Mosul. Pengepungan tersebut memutus jalur pasokan antara Mosul dan tetangga Irak, Suriah.

Bentrokan tersebut mengakibatkian tewasnya 20 petempur ISIS dan hancurnya tiga kendaraan lapis baja serta satu buldoser. Serangan di sebelah barat Mosul tersebut dilancarkan lima hari setelah satu serangan gagal oleh petempur ISIS yang menggunakan tank untuk pertama kali dalam pertempuran melawan personel paramiliter Hashd Shaabi di sebelah barat Mosul.

Mosul, yang terletak 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan Pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga petempur ISIS menguasai banyak wilayah di Irak Barat dan Utara.

Tapi ISIS kini dikepung di sebelah barat Mosul bersama dengan 650.000 warga sipil. Pasukan internasional bersama tentara Pemerintah Irak mengepung wilayah tersebut setelah berhasil petempur ISIS dari sebelah timur Mosul dalam tahap pertama operasi militer yang selesai pada Januari.

Koalisi internasional pimpinan AS juga menyatakan mereka telah menghancurkan satu bangunan di kompleks medis sebelah barat Kota Mosul,. Bangunan tersebut diduga dijadikan pusat komando oleh kelompok ISIS.

Namun, kelompok itu membantah pernyataan Washington dan menyatakan serangan yang dilancarkan pada Jumat tersebut malah menewaskan 18 warga sipil, sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu