Jakarta, Aktual.com — Partai Demokrat memiliki cara unik untuk mengembalikan kejayaan mereka pada pemilu tahun 2019. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membuat kedai kopi.

“Hari ini kami memulai lagi kerja politik untuk mensejahterakan rakyat. Satu di antaranya adalah kami melahirkan satu kafe, kedai atau warung dengan konsep yang simpel, sederhana di Bali. Nanti ini akan bergerak di seluruh Indonesia di level kecamatan,” kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan di sela peresmian Kopi dan Roti Kafe milik Partai Demokrat di kawasan Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (28/5).

Menurut dia, kedai kopi itu nantinya menjadi rumah aspirasi, rumah politik rakyat, di mana diskusi-diskusi dan penyerapan aspirasi dibahas.

“Materinya, makanan dan minuman berdasarkan keinginan masyarakat lokal,” ucap dia.

Bukan tanpa alasan Partai Demokrat melahirkan gagasan kedai kopi. Hinca menyebut setidaknya ada dua hal yang melatarbelakanginya. Pertama, ia menjelaskan, Partai Demokrat ingin membantu pemerintah untuk membangun dan menumbuhkan ekonomi masyarakat.

“Kita sadari kegelisahan kita bahwa ekonomi kita tumbuh melambat. APBN kita agak kedodoran karena estimasi dan perencanannya kurang pas dan mengharapkan lewat pendapatan pajak tinggi, tapi faktanya kita belum bisa mencapai itu karena memang ekonominya melambat,” terang Hinca.

Oleh karena itu, Hinca menilai Partai Demokrat harus ikut serta bertanggungjawab untuk membangun perekonomian Indonesia. “Simpel saja, kalau dalam satu kafe kami mempekerjakan 10-20 orang dan ada di seluruh Indonesia, maka kami membangun lapangan pekerjaan untuk itu,” paparnya.

Hinca mengaku telah menginstruksikan hal itu kepada seluruh fraksi di DPR RI, DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

“Kami meminta mereka untuk bersama-sama ke luar. Bahwa parpol bukan elitis, bukan sesuatu yang jauh dari masyarakat yang tidak bisa disentuh. Kami menurunkan ke bawah agar mereka mudah menyentuh dan percaya kepada partai politik,” kata Hinca.

Masyarakat yang datang ke kedai kopi ini nantinya bisa berkeluh kesah tentang apa saja. Pada saat sama, aspirasi yang mereka sampaikan akan ditampung oleh anggota dewan dari Demokrat untuk diperjuangkan.

“Misalnya dalam hal pengurusan akta, KTP dan lain sebagainya. Nanti para pekerja kafe yang sudah dilatih akan menceritakan dan kemudian seluruh anggota dewan di level itu ada semua nomor teleponnya di situ yang bisa dihubungi setiap saat dan mereka wajib datang ke tempat itu untuk menyerap aspirasi,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka