Padang, Aktual.com – Wali Kota Padang, Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan program Jumat Keliling yang dilaksanakan rutin hingga menjelang Salat Jumat menjadi salah satu kunci mengetahui aspirasi warga di daerah tersebut.
“Dengan berkeliling melaksanakan Salat Jumat di lingkungan warga, kami tahu keluhan dan perbaikan apa yang bisa dilakukan ke depan,” kata dia di Padang, Minggu (19/2).
Dia menyebutkan sebelum ada kegiatan Jumling ini, warga kesulitan dalam memberikan aspirasinya akibatnya pemerintah pun sulit mengetahui kebutuhan warganya.
Kesenjangan ini menyebabkan muncul sedikit ketidakharmonisan antara pemerintah dan masyarakat.
Namun dengan adanya program tersebut baik nelayan, petani, buruh, pengajar dan warga lainnya diberikan kesempatan untuk mengutarakan pemikirannya dan berdiskusi terkait permasalahan sekitar lingkungannya.
“Kegiatan ini dimulai Shalat Jumat kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan ke depan langsung dieksekusi.”
Dia berujar kegiatan ini banyak membantu pemerintah dalam memetakan program pembangunannya, semisal betonisasi jalan, perbaikan jembatan, pengadaan sarana persampahan, pencanangan sistem pelayanan terpadu dapat terealisasi berdasarkan pemikiran masyarakat dan bukti di lapangan.
Dengan begini juga katanya, pemerintah mengetahui struktur yang ada di tatanan warganya, mulai tokohnya, teladannya dan sebagainya.
“Selain Jumling, masih ada bedah rumah, Pejuang Subuh, upacara, dan wirid yang merupakan upaya pemerintah lebih dekat kepada masyarakat.”
Sementara itu salah satu warga di Kuranji Darmawi mengapresiasi program Jumling pemkot tersebut karena memberikan kesempatan warga mengenal pemimpinnya.
Dengan begitu katanya, warga bisa menjadi pengawas yang baik atas kinerja pelayanan pemerintah.
“Meskipun demikian hal ini dapat dilakukan secara menyeluruh oleh jajaran pemerintah dan di semua lingkungan warga di Padang.” [Ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu