Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan bahwa budi daya rumput laut menjadi prioritas untuk dikembangkan.
“Pengembangan rumput laut dilakukan karena dapat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata dia, saat kunjungan kerja di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Provinsi Lampung, di Hanura, Padangcermin Kabupaten Pesawaran, seperti ditulis Sabtu (11/7).
Menurut dia, pengembangan perikanan budi daya pada 2016 akan memprioritaskan pembudidayaan rumput laut karena memiliki berbagai potensi yang bisa dikembangkan lagi.
“Budi daya rumput laut yang tidak membutuhkan banyak perhatian ini sangat memerlukan tenaga kerja besar, sehingga dapat mempekerjakan masyarakat di sekitar wilayah tersebut,” ujarnya pula.
Selain itu, ia menerangkan bahwa komoditas rumput laut ini sangat dibutuhkan dunia, sehingga produksinya akan terus diminati dengan pangsa pasar yang terbuka.
Bahkan, Slamet Soebjakto menyebutkan, turunan produksi rumput laut ini juga cukup besar, sehingga tidak membatasi hasil olahan dari komoditas tersebut.
Saat ini, ia melanjutkan, pihaknya sedang menyiapkan kultur jaringan rumput laut ini, untuk memenuhi permintaan komoditas tersebut.
Terkait adanya penurunan kualitas air, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan berharap pemerintah daerah dapat memetakan atau menyusun tata ruang wilayah, sehingga mampu mengurangi terjadi penurunan kualitas air laut setempat.
“Kawasan-kawasan laut ini akan dikelilingi oleh kawasan minapolitan, sehingga produksi komoditas ini menjadi semakin baik,” ujarnya pula.
Dia menyebutkan target produksi rumput laut ke depan, diharapkan dapat meningkat dari 10 ton menjadi 20 ton.
Artikel ini ditulis oleh: