Jakarta, Aktual.com — Serapan anggaran 2015 Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga 31 Agustus masih kurang dari 20 persen dari total pagu Rp65 triliun. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berdalih penyerapan anggaran bukan dinilai dari besaranya saja, melainkan kualitasnya.
“Soal Amdal beberapa proyek pembangunan pelabuhan, bandara, dan kereta api. Di samping Amdal, ada juga masterplan, karena itu amanat undang-undang. Kalau terjadi sesuatu di kemudian hari, pasti salah kalau tidak ada masterplan-nya,” ujar Jonan di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9).
Alasan lainnya, Jonan mengatakan penyerapan yang rendah tersebut karena pengadaan barang di Kemenhub belum menggunakan e-Catalog serta infrastruktr yang tidak berkesinambungan.
“Kalau pelabuhan dibangun tapi jalan tidak dibangun ya nanti keburu rusak makanya kita harus janjian dulu,” jelasnya.
Terakhir yang menyebabkan penyerapan anggaran Kemenhub rendah versi Jonan adalah penghematan harga satuan dalam pengadaan proyek.
“Pengadaan sepeda motor, rata-rata Rp30 juta, saya juga bingung. Ini sepeda motor untuk kerja atau untuk balap. Jadi ini kita koreksi,” katanya.
Kendati demikian, Jonan masih optimis jika sampai akhir tahun ini penyerapan anggaran Kemenhub bisa mencapai 80 persen. “Tapi bisa kami janjikan kalau realisasi fisik akan lebih bagus hasilnya,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka