Workers walk toward a construction site in Beijing, August 28, 2014. China is confident of maintaining a medium-to-high rate of economic growth, Premier Li Keqiang was quoted by state television as saying on Tuesday. REUTERS/Jason Lee (CHINA - Tags: POLITICS BUSINESS SOCIETY)
Workers walk toward a construction site in Beijing, August 28, 2014. China is confident of maintaining a medium-to-high rate of economic growth, Premier Li Keqiang was quoted by state television as saying on Tuesday. REUTERS/Jason Lee (CHINA - Tags: POLITICS BUSINESS SOCIETY)

Jakarta, Aktual.com – Gerombongan Tenaga Kerja Asing (TKA) terutama dari China masuk ke Indonesia baik secara legal maupun ilegal dipastikan membuat benturan sosial, terlebih TKA yang masuk terbukti tidak mempunyai pendidikan yang tinggi.

Kebijakan pemerintah melalui kerjasama goverment to government (G to G) dengan memasukkan investasi ke Indonesia disertai pekerja dari China, membuat tumbuhnya benih benturan sosial.

“Pemerintah melanggar konstitusi, masa warga Indonesia susah mencari pekerjaan dan pengangguran meningkat sementara saat bersamaan TKA masuk berbondong-bondong,” tegas Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirah di Jakarta, Selasa (2/8)

Selain itu, kesusahan rakyat Indonesia untuk mendapat pekerjaan membawa kemiskinan dan ancaman sosial yang sangat serius bagi Indonesia.

Mirah memperkirakan akan terjadi ledakan prostitusi di berbagai daerah, seiring meningkatnya kemiskinan dan disambut dengan keberadaan para pekerja asing yang membawa budaya kebebasan mengingat pekerja tersebut tidak terpelajar.

“Apakah kita tidak pernah berpikir bahwa ini akan semakin memperparah suasana protitusi. Coba saudara bayangkan, enam bulan mereka di sini, bertahun-tahun mereka disini. korbannya siapa, orang kita Indonesia. Sementara rakyat kita miskin lapangan kerja nggak ada,” pungkasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka