Jakarta, Aktual.com – Pernyataan Ketua Fraksi Nasdem Victor Laiskodat yang mengatakan bahwa ‘ketika negara hilang (menjadi negara khilafah) maka kita duluan membunuh sebelum kita dibunuh mereka’ dinilai sebagai pidato yang merusak kebhinekaan.
Demikian disampaikan mantan relawan Jokowi di Pilpres 2014 Ferdhinand Hutahaean saat dihubungi, di Jakarta, Senin (7/8).
“Pernyataan tersebut justru akan mengganggu dan merusak kebinekaan serta bernada ujaran kebencian dan provokasi karena ada kata kita bunuh duluan mereka,” kata dia.
“Ini berbahaya karena berpotensi menimbulkan perang saudara antar sesama anak bangsa,” tambahnya.
Bahkan, sambung dia, pernyataan secara gamblang yang sifatnya tudingan terhadap empat partai politik sebagai partai pendukung intoleransi sangat merugikan pihak tertuduh.
“Di sini kita simpulkan bahwa penguasa, pemerintah dan partai pendukungnya adalah pihak yang mengklaim dirinya sebagai Pancasila dan perwujudan Pancasila, dan yang tidak sejalan dan sepaham dengan mereka adalah anti Pancasila. Ini penyesatan logika publik dan penyesatan kebenaran tentang Pancasila itu sendiri,” ujarnya.
“Penguasa telah menjadikan Pancasila untuk membunuh lawan politiknya, ini sesat pikir yang harus dilawan,” papar tokoh rumah amanah rakyat (RAR) itu.
“Saya pikir bahwa Victor harus minta maaf ke publik secara terbuka, menarik ucapannya dan mundur dari DPR. Masa wakil rakyat memprovokasi seperti itu dengan ucapan membunuh?,” pungkasnya.
(Reporter: Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka