Jakarta, Aktual.com — Kementerian BUMN membantah tudingan bahwa pihaknya sengaja mengangkat Bos Pemred Obor Rakyat sebagai Komisaris di PT Aneka Tambang, BUMN papan atas di Indonesia.
“Terkait dengan pemberitaan di beberapa media massa tentang posisi Velix Vernando Wanggai di BUMN PT Aneka Tambang (ANTAM), maka dengan ini saya mencoba meluruskan informasi di berbagai media tersebut,” ujar Sesmen BUMN Imam Apriyanto Putro, dalam pernyataan tertulisnya Selasa (28/7/2014).
Menurut imam, posisi Velix di Antam sudah ada sejak era SBY dan bukan posisi baru yg diangkat di era pemerintahan Jokowi.
“Velix Vernando Wanggai mulai menjadi komisaris Antam dalam RUPS tanggal 30 April 2013. Pada RUPS tersebut ada dua orang Komisaris yang diganti yaitu Bambang Brojonegoro dan Burhan Muhammad dan digantikan oleh Robert A Simanjuntak dan Velix Vernando Wanggai,”
“Dengan demikian pada RUPS Antam tanggal 31 Maret 2015 saudara Velix Vernando Wanggai bukan dipilih dalam RUPS tersebut melainkan hanya melanjutkan masa kerjanya yang belum berakhir,” lanjut Imam.
Imam berharap klarifikasi ini dapat meluruskan pemberitaan yang seolah menempatkan Kementrian BUMN yang mengangkat Velix sebagai Komisaris Antam.
“Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat dan bisa meluruskan berita terkait. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih,” tutup Imam.
Sebelumnya, keberadaan Velix sebagai Komisaris di Antam memicu kemarahan sejumlah pihak termasuk politisi partai pendukung Jokowi dan relawan.
Bahkan Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mencium adanya kecenderungan sabotase pribadi dan kelompok untuk meloloskan agenda di luar agenda presiden, mengingat keberadaan Velix yang merupakan atasan langsung Setiyardi, Pemred Obor Rakyat.
“Bagaimana para individu yang diduga dan sudah dilaporkan terkait kasus Obor Rakyat bisa justru diberikan posisi strategis untuk mengawal Nawacita? Ini di luar akal sehat,” kata Eva yang kini menjabat staf khusus Kepala Bappenas ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang