Ketua Panitia Muktamar NU, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat ditanyai waryawan mengenai jalannya Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015). Syaifullah Yusuf mengaku 'mumet' (pusing) jika muktamar NU terus molor apalagi jika berakhirnya tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sampai 5 Agustus 2015. Meski begitu Gus Ipul yakin masalah ini akan cepat selesai. NU itu sudah terbiasa mendapatkan jalan keluar.

Surabaya, Aktual.com – Setelah memberikan dukungan pada Khofifah Indra Parawansa, kini ratusan Kiai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur atau FK3JT justru berbalik arah.

Mereka justru memeberikan dukungannya pada Saifullah Yusuf pada Pilgub 2018 mendatang. “Kenapa kita menarik dukungan? Karena sejauh ini bu Khofifah belum mendapat izin dari Presiden Jokowi untuk maju dalam Pilgub Jatim mendatang,” kata KH Fahrul Rozi saat menggelar deklarasi dukungan bersama kiai kampung lainnya di Surabaya, Sabtu (5/8).

Gus Fahrul sapaan akrabnya, keputusan memilih Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, dikarenakan hasil survei yang dilakukan kiai kampung pada seluruh kiai-kiai kampung di Jawa Timur, yang menyebutkan mayoritas menginginkan dukung Gus Ipul.

Dirincikannya dari hasil musyawarah, 97 persen kiai kampung memilih Gus Ipul. Sementara yang mendukung Khofifah hanya tiga persen saja. Oleh sebab itu, setelah memberikan dukungan pada Gus Ipul, KH Fahrul berharap agar Khofifah yang juga ketua Muslimat NU untuk fokus dan melanjutkan tugasnya sebagai menteri sosial.

Sebelumnya, FK3JT telah menyatakan sikap dan merekomendasikan dua kader NU sebagai calon gubernur Jatim, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf.

Ahmad H Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu