Jakarta, Aktual.com – Setelah beredar kabar mundurnya Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, muncul lagi kabar jika Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi mundur.
Politisi PDI-P itu disebut mundur dari jabatannya di Kebon Sirih, karena diduga terindikasi kuat terlibat kasus suap Reklamasi Teluk Jakarta.
Namun saat dikonfirmasi, sumber Aktual.com di lingkaran DPD PDI-P DKI yang enggan disebut namanya, mengatakan kabar itu belum bisa dipastikan.
“Baru laporan bahwa Pras meninggalkan rapat tadi siang tentang hak-hak dewan. Dia pergi ke Bandung untuk urusan IMI (Ikatan Motor Indonesia-red),” ujar si sumber kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (30/5).
Sedangkan Pras sendiri hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi mengenai kebenaran kabar tersebut. Pras sendiri tercatat sudah menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus dugaan suap pembahasan raperda rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi DKI Jakarta tahun 2015-2035 dan raperda tentang rencana tata ruang kawasan strategis Pantai Utara Jakarta. Dia diperiksa pada tanggal 11 April dan 3 Mei lalu.
Adapun Heru, awalnya disebut-sebut mundur dari posisi sebagai bakal calon wakil gubernur DKI mendampingi Ahok di Pilkada DKI 2017 nanti. Namun dia ternyata hanya mundur dari jabatan komisaris di dua BUMD DKI saja, yakni di PT Delta Djakarta dan PT Bank DKI.
Menurut pengakuan Heru, posisinya di PT Delta yang memproduksi minuman beralkohol itu, digantikan oleh wakilnya di BPKAD Michael Rolandi C. Brata. “Digantikan dengan pak Michael,” ucap Heru, di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (30/5).
Dia mengatakan juga sedang dalam tahap mengundurkan diri di posisi komisaris PT Bank DKI. Kata dia, pada waktunya nanti dia bakal mundur juga sebagai PNS mengikuti jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekitar Agustus nanti. Nama Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi disebut-sebut bakal gantikan posisi Heru sebagai Ketua BPKAD.
Artikel ini ditulis oleh: