AHY yang banyak berkunjung ke pondok pesantren dan bertemu generasi muda selama di Jateng menyampaikan pentingnya membangun komunikasi dan peduli pada proses politik. “Saya ingin selalu membangun komunikasi yang baik. Umat Islam sebagai umat terbesar di Indonesia memiliki peranan penting dalam kehidupan politik dan demokrasi,” kata AHY.

“Saya tentunya mengajak serta segenap komponen, tua muda terutama generasi milenial agar peduli dan aktif berpartisipasi dalam proses politik termasuk pilkada,” ujarnya.

Perjalanan kali ini juga ditandai oleh keragaman topik yang ditemui. Di Salatiga, AHY didaulat bicara soal pluralisme kebangsaan di depan 150 tokoh agama dan tokoh masyarakat dari kota yang memperoleh penghargaan sebagai kota paling toleran itu.

Di Solo, Wonosobo, Magelang dan Boyolali, topik kewirausahaan yang mengemuka di kalangan anak muda. Di hampir semua kota, politik bagi kaum muda menjadi topik yang sering ditanyakan.

Meskipun setiap hari kegiatan yang harus dijalani AHY sangat padat, namun ia tak lupa untuk selalu menyempatkan diri menikmati keindahan alam dan kuliner daerah setempat.

“Saya menikmati perjalan ini. Walaupun cukup padat kegiatan tapi sebisa mungkin menikmati keindahan alam Jawa Tengah, menikmati keramah-tamahan warga, dan juga kuliner yang sangat beragam serta destinasi pariwisata yang menjadi heritage. Ini adalah kekayaan pengalaman yang saya dapat selama seminggu ini dan tentunya melengkapi apa yang saya telah ketahui tentang Jawa Tengah sebelumnya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang