Dirut PT PLN, Sofyan Basir (tengah) saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3/2016). Rapat ini membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015-2024. FOTO : AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta Aktual.com – Direktur PT PLN (Persero), Sofyan Basir memperkirakan realisasi pengembangan pembangkit listriknya dari sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2017 akan memcapai penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) atau Power Purchase Agreement (PPA) lebih dari 1300 MW.

Menurut Sofyan, hingga saat ini PPA bauran EBT sudah mencapai sebesar 548,57 MW, jika ditambah dengan kapasitas pembangkit panas bumi, angkanya bisa mencapai 1000 MW.

“PPA kalau tidak salah sampai sekarang ini hampir 1000 MW, diperkirakan akan ada tambahan PLTA masuk lagi kira kira 200- 300 dan PLTH ada bebrapa lagi, jadi lumayan dalam 12 bulan terakhir nanti bisa lebih dari 1300 dari EBT,” kata Sofyan di Kementerian ESDM, Jumat (8/9).

Untuk diketahui bahwa dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) telah ditetapkan taret bauran energi dari EBT pada tahun 2025 sebesar 23 persen dengan kapasitas 45 GW.

Namun dalam perkembangannya sulit untuk direalisasikan karena investor merasa keberatan dengan Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2017. Permen ini dirasa tidak ekonomis bagi investor untuk mengembalikan modal investasi.

Karenanya baru-baru ini Permen tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik tersebut direvisi menjadi Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017.
Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby