Jakarta, Aktual.com – Aktivis Rumah Amanat Rakyat, Ferdinand Hutahaean memperkirakan peta politik di Parlemen akan berubah total pasca penetapan Ketua Umum Golkar Setya Novanto sebagai tersangka kasus pengadaan e-ktp oleh KPK .
Terutama, perubahan dalam pengambilan keputusan hasil pembahasan RUU Pemilu 2019 serentak pada sidang Paripurna, Kamis (20/7) besok.
“Tentu penetapan Setnov sebagai tersangka akan mengaduk-aduk situasi politik di parlemen. Kondisi tersebut juga akan mengguncang kondisi internal koalisi pemerintah dan kondisi internal Golkar,” kata Ferdinand saat dihubungi aktual.com, di Jakarta, Rabu (19/7).
“Sangat mungkin di internal Golkar dan internal koalisi akan pecah dan merubah kalkulasi politik oleh pemerintah,” tambahnya.
Untuk diketahui, saat ini posisi fraksi Golkar dalam pembahasan RUU Pemilu mendukung keinginan Presiden Jokowi bersama partai koalisi lainnya, minus PAN dan PKB agar presidential threshold sebesar 20 persen.
Dia pun berharap sikap politik Golkar nantinya dapat menyadari bahwa selama ini keputusannya tidak pernah mandiri. Padahal, partai pohon beringin itu selama berkiprah selalu menjadi leader dalam permainan politik bukan sebagai follower seperti sekarang ini.
Tentunya, dengan adanya perubahan peta politik Golkar akan membuat presiden kian pusing setiap kali akan melakukan manuver-manuver politiknya.
“Saya melihat akan ada perubahan besar yang membuat Jokowi pusing dalam mengendalikan permainan politik di DPR,” ujarnya
“Kita dukung Golkar untuk bersikap independent dan lepas dari pengaruh pemerintah, karena tenyata Golkar tidak dilindungi penguasa dan membuat Setnov tersangka,” pungkas dia.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan