Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto didampingi Ketua Yayasan Ponpes Yatofa TGH. H Fadli Tahir saat acara rangkaian safari Ramadan 1437 H di pondok pasantren Yatofa pimpinan TGH. H. Fadli tahira di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (15/6). Safari ramadan ini disisi dengan pemberian Santunan dan Buka Puasa Bersama Bersama 500 Yatim-Dhuafa, dan Pasar Ramadhan bekerja sama dengan Pengembangan UKM dan Koperasi DPP Golkar. Selain itu dengan semangat Berbagi, Peduli dan Persaudaraan juga sekaligus sebagai bentuk Tasykur bersama suksesnya Munas DPP Partai Golkar dengan terbentuknya Kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2014-201. AKTUAL/IST

Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan bahwa Golkar belum pasti mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, meskipun beberapa waktu lalu perwakilan DPD I Jakarta menyatakan dukungan untuk Ahok.

Keputusan Golkar kata Setnov untuk memberikan dukungannya pada calon Gubernur DKI I akan melalui hasil musyawarah daerah DPD Tingkat I DKI Jakarta. Itupun masih hanya sebagai sebuah rekomendasi dari DPD I terkait pilkada.

“Kita tunggu dulu hasil dari acara Musda, siapa yang terpilih dan tentunya seiring dengan itu, kita akan dengar apa yang menjadi usulan rekomendasi DPRD, DPD Tingkat I yang ada di DKI,” ujar Setnov di Jakarta, Sabtu (18/6) kemarin.

Setnov mengatakan, sejak pertama kali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar, dirinya berkomitmen untuk memberi keleluasaan pada pengurus di daerah untuk mengusulkan nama calon kepala daerah. Hal ini juga akan diterpkan pada DPD I DKI Jakarta. Jadi, DPP Partai Golkar masih menunggu nama calon Gubernur yang diusulkan oleh DPD Tingkat I DKI Jakarta.

Usulan pengurus daerah kata Setnov akan menjadi pertimbangan sangat besar. Karena Golkar sudah memiliki petunjuk pelaksanaan untuk memilih nama calon kepala daerah berdasarkan rapat pleno harian DPP Partai Golkar. Jadi, keputusan siapa yang akan didukung Golkar harus mengacu pada petunjuk pelaksanaan tersebut.

“Saya menghormati apa yang dilakukan dan disampaikan dan disarankan oleh Dewan Pembina Partai Golkar, tapi berdasarkan pleno rapat harian, yang ada itu terdapat dalam petunjuk pelaksana,” terang dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan