Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti dan Direktur Imparsial Al Araf yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil memberikan keterangan terkait dinamika pergantian Kapolri di Jakarta, Minggu (19/6). Koalisi Masyarakat Sipil berharap DPR segera melakukan 'fit and proper test' sebelum masa reses terhadap calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian yang diajukan presiden. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan jika masyarakat hanya tinggal tunggu tanggal main saja terkait penangkapan ‘pemain-pemain’ lainnya dalam kasus korupsi e-KTP. Ia menilai hal itu bukanlah hal sulit bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Setnov saja mereka (KPK) berani dan ditetapkan menjadi tersangka kok dan enggak mudah mentersangkakan sekelas setnov. Dan kita tahu melawan KPK enggak mudah,” kata Ray ketika dihubungi Aktual, Jum’at (1/12).

Ucapan ini dilontarkannya terkait disebut-sebutnya tiga kader PDIP, yaitu Yassona Laolly, Ganjar Pranowo dan Olly Dondokambey, sebagai pihak yang menerima cipratan dana e-KTP.

Direktur Lingkar Madani (Lima) ini meyakini bahwa tantangan terberat KPK dalam pengungkapan korupsi e-KTP hanyalah Setya Novanto seorang. Kalau KPK sudah mengunci Ketua Umum Partai Golkar itu, jelasnya, penangkapan pihak lainnya, termasuk tiga nama kader PDIP di atas, bukanlah hal yang sulit.

Saat ini, Setnov sendiri tengah menjalani proses praperadilan atas status tersangka yang ditetapkan KPK dalam kasus ini. Proses praperadilan masih berjalan meskipun Setnov sudah mendekam di rumah tahanan (Rutan) KPK, Jakarta Timur, sejak 19 November 2017 lalu.

“Mestinya yang di lain ini harus berpikir setnov saja bisa kena, apalagi yang lainnya. Cara berpikirnya harus seperti itu,” jelas Ray.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid