Jakarta, aktual.com – Maulana Syekh Yusri menjelaskan, bahwa shalat sunnah yang tidak disyariatkan untuk dilakasanakan dengan berjamaah, maka boleh dilaksanakan dengan berjamaah, begitu pula dengan sebaliknya.
Shalat sunnah yang disyariatkan berjamaah dalam melaksanakannya adalah seperti shalat taraweh, shalat idul adha, shalat idul fitri, shalat gerhana, shalat istisqa, dan lain sebagainya.
Shalat tersebut, boleh dilaksanakan dengan berjamaah, boleh pula munfarid (sendiri-sendiri). Adapun shalat sunnah yang tidak disyariatkan berjamaah, seperti shalat duha, shalat malam, shalat hajat, dan shalat yang lain, maka boleh dilaksanakan dengan berjamaah. Hal ini bukanlah merupakan perkara bid’ah yang hukumnya haram apabila dilaksanakan.
Imam syafi’i Ra diantara kaidah madzhabnya menjelaskan, bahwa:
وما شرعت فيه الجماعة يجوز فيه الانفراد كل ما لم يشرع فيه الجماعة يجوز فيه الجماعة
“Setiap ibadah yang tidak disyariatkan berjamaah di dalamnya, maka boleh (dilaksanakan) dengan berjamaah. Dan ibadah yang disyariatkan berjamaah di dalamnya, maka boleh dilaksanakan dengan sendiri-sendiri,”
Seorang boleh melaksanakan shalat duha dengan berjamaah, sebagaimana diperbolehkan baginya shalat idul fitri atau shalat taraweh sendirian.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat imam Bukhari Ra, bahwa suatu hari Rasulullah Saw diundang oleh sahabat Itban bin Malik RA untuk shalat di rumahnya , berharap keberkahan dari Rasulullah dengan menjadikan bekas tempat shalat Rasulullah sebagai mushalla di dalam rumahnya.
“Bertabarruk (mengambil berkah) dengan atsar (bekas) orang-orang shaleh adalah merupakan sunnah yang sudah ada sejak zaman sahabat Ra,” tegas syekh Yusri.
Baginda Rasulullah Saw datang bersama sahabat Abu Bakar Ra ketika pagi hari, kemudian baginda berdiri dan para sahabatpun menata barisan dibelakang Rasulullah.
Dalam riwayat imam Bukhari dikatakan:
فَقَامَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم فَكَبَّرَ فَصَفَفْنَا فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ
“Lalu Nabi Saw pun berdiri untuk shalat dan kami menata barisan shaf, lalu bagindapun shalat dua raka’at kemudian salam,” (HR. Bukhari).
Dalam hadits ini kita fahami, bahwa baginda shalat duha berjamaah dengan para sahabat.
Wallahu A’lam.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain