Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengatakan bahwa rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencabut subsidi listrik, dan menggantinya dengan memberikan uang tunai langsung ke rakyat miskin pemegang Kartu Keluarga Sejahtera atau kartu lainnya merupakan hal yang jauh lebih tepat ketimbang terus menerus mensubsidi komoditi.

“Jadi caranya subsidinya itu akan dialihkan dari komoditi ke subsidi langsung ke orang. Karena kalau subsidi komoditi, orang punya kontrakan 4-5 rumah dapat subsidi listrik, kalau subsidi langsung ke orang kan jumlah orang yang tidak mampu saja yang diberikan,” kata Jarman saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (25/6).

Jarman menjelaskan, nantinya subsidi listrik langsung ke rakyat miskin tersebut akan berdasarkan pada data orang miskin di Indonesia, khususnya yang sudah menerima Kartu Keluarga Sejahtera, atau kartu-kartu lainnya.

“Kan sudah ada data orang miskin, nanti kita tinggal mem-validasi data yang layak untuk mendapat subsidi, karena sesuai undang-undang mereka kan harus dibantu oleh pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, rencananya besaran subsidi listrik langsung untuk golongan 450 VA tersebut sebesar Rp30.000 per kepala keluarga. Sementara untuk golongan 900 VA, Pemerintah masih mengkaji berapakah besaran subsidinya.

“Kalau yang golongan 900 VA rata-rata pemakaian listriknya sekitar Rp60.000 – Rp70.000, tapi berapa besarannya masih dikaji pemerintah,” tutupnya.

“Kalau yang golongan 900 VA rata-rata pemakaian listriknya sekitar Rp60.000 – Rp70.000, tapi berapa besarannya masih dikaji pemerintah,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka