Jakarta, Aktual.com — PT Medco Energi Internasional Tbk semakin gencar akan mengakuisi PT Newmont Nusa Tenggara di Lapangan Batu Hijau, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Namun, dalam pembelian saham Newmont tersebut, perusahaan yang digawangi Arifin Panigoro bukanlah sebagai tokoh utama, ada pengusaha besar dibalik Medco.
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman menilai hal tersebut bisa saja terjadi. Dalam bisnis, siapa yang memiliki uang, bisa beli apa saja di Indonesia.
“Ada pengusaha dibalik pembelian saham Newmont bisa saja terjadi dalam bisnis. Siapa yang punya uang dan cocok harga, ya di bungkus. Itulah konsekuensi perdagangan bebas,” ujar Yusri Usman di Jakarta, Rabu (30/3).
Namun, lanjutnya, yang lebih penting adalah bagaimana Newmont setelah diakuisisi berkomitmen dan membangun smelter. Jangan sampai, karena kedekatan Arifin Panigoro-Jokowi smelter tersebut tidak dibangun.
“Newmont harus membangun smelter, itu yang terpenting,” jelasnya.
Untuk diketahui, akhir tahun lalu Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan bahwa pengusaha nasional Arifin Panigoro akan mengambil alih 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai USD2,2 miliar.
Dikutip dari Bloomberg, konsorsium yang dipimpin oleh Agus Projosasmito mencari pendanaan USD3 miliar atau setara Rp41,7 triliun. Dikabarkan konsorsium telah melakukan pendekatan dengan beberapa bank untuk mengambil alih kepemilikan saham Newmont Nusa Tenggara.
Agus Projosasmito adalah mantan investment banker yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di pasar modal Indonesia. Dirinya pernah duduk di jajaran manajemen Danareksa Sekuritas. Selain Arifin Panigoro dari Medco, konsorsium tersebut juga melibatkan Kiki Barki dari PT Harum Energy Tbk (HRUM). Berdasarkan Informasi, di Medco sendiri ada Yu Tjin (Sudjono Timan), yang merupakan menantu Kiki Barki. Informasi yang disebutkan sumber, salah satu pemilik Newmont saat ini adalah Grup Bakrie.
Berdasarkan data debitur pinjaman bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar, Grup Medco mendapat pinjaman senilai USD150.000.000 dari Bank Mandiri. Santer beredar, dana tersebut digunakan sebagai cadangan untuk mengakuisisi Newmont.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka