Jakarta, Aktual.co —  PT Pindad (Persero), BUMN produsen alat-alat militer dan komersial akan menggandeng sejumlah negara di kawasan Eropa dalam pengembangan produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“Kerja sama pengembangan kami lakukan tahun ini (2015) dengan Jerman, Turki dan Belgia,” kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/2) sore.

Silmy menerangkan, dengan Jerman, Pindad akan bermitra bersama Rheinmetal untuk memproduksi pabrik amunisi tank. Dengan FNSS Turki, Pindad akan mengembangkan pembuatan tank kelas sedang. Sementara dengan Belgia berkolaborasi dengan Cockerell Maintenance & Ingeniere SA Defence (CMI) untuk memproduksi sistem senjata atau turret berkaliber 90 mm dan 105 mm.

“Kerja sama ini dilakukan dengan negara-negara yang memang memiliki kemampuan teknologi persenjataan dan tank terkemuka di dunia. Bentuk kerja sama fleksibel, bisa joint operation, joint product, joint venture,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, kerja sama dengan negara tertentu selain ingin transfer teknologi juga untuk memenuhi kebutuhan alusista dalam negeri.

“Banyak negara yang menawarkan kerja sama tapi kami memilih dengan tiga negara ini,” ucapnya.

Alasan lainnya adalah termasuk keterbatasan Pindad dalam hal pendanaan untuk pengembangan produk alutsista sendiri.

Seperti diketahui, untuk pengembangan produksi alutsista tahun ini, Pindad membutuhkan dana sekitar Rp4,7 triliun.

“Sebanyak Rp700 miliar diharapkan dapat diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) APBN-P 2015, dari kas internal Rp100 miliar. Selebihnya tentu diupayakan dari mitra,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka