Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Nurjaman Center For Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih berkepentingan dengan Pilkada 2017 mendatang dibandingkan mengurus masalah klasik di ibu kota yakni banjir. Kepentingan 2017 itu salah satunya adalah reklamasi di Pantai Utara Jakarta.
Padahal, sebagai Gubernur DKI Jakarta semestinya Ahok menjadikan program penanganan banjir sebagai program prioritas. Bukan sebaliknya, mengurus persoalan reklamasi yang belakangan terkuak ‘belang’ perizinannya setelah anggota DPRD DKI Jakarta dan pihak pengembang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Wajar saja masyarakat protes terhadap kinerja Ahok, terlebih persoalan banjir adalah program prioritas Jakarta agar bebas banjir dan saat ini. Ahok lebih sibuk mengurusi persoalan reklamasi Teluk Jakarta dibanding fokus untuk mengatasi banjir Jakarta,” tegas Jajat dalam keterangannya, Jumat (22/4).
Menurutnya, gelaran hajat demokrasi lima tahunan di DKI Jakarta yang pada tahun 2017 mendatang dihelat serentak dengan daerah lain. Dimana penyelenggara tengah menyusun aturannya, salah satunya menyangkut calon perseorangan.
Ahok, berkepentingan dengan reklamasi karena menyangkut pengusaha properti (pengembang) yang mendapatkan perizinan menguruk laut agar berjalan lancar. Padahal publik kini tahu bahwa perizinan reklamasi yang diterbitkan Ahok merugikan masyarakat nelayan.
“Ahok seharusnya tahu prirotas utama sebagai Gubernur DKI itu adalah untuk menyelesaikan masalah banjir dan macet, bukan terlalu sibuk mengurusi reklamasi Teluk Jakarta yang jelas akan merugikan warga Jakarta,” kata Jajat.
“Jadi wajar saja jika masyarakat Jakarta hari ini mempertanyakan keberadaan Ahok dan berpikir jika Ahok lebih sibuk urus reklamasi dan melupakan banjir,” sambungnya.
Artikel ini ditulis oleh: