Jakarta, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui pernah ditawari uang oleh koordinator Badang Anggaran Komisi II Mustoko Weni, terkait pengadaan pekerjaan KTP berbasisi nomor induk kependudukan secara nasional.
“Saya tidak ingat kapan tawaran itu kalau tidak sekali, dua kali, tiga kali dalam ruangan sidang, bu Mustoko Weni almarhumah dengan mengatakan ‘Dik ini ada titipan’. Saya katakan tidak usah karena sudah jadi sikap saya sejak awal, saya mengira-ngira uang apa, tapi saya katakan ‘pek en’ (ambil),” kata Ganjar dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (30/3).
Ganjar menjadi saksi bersama dengan mantan Menteri Keuangan yang saat ini menjadi Gubernur Bank Indonesia Agus Rahardjo dan anggota Komisi III dari fraksi Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa. “Tawaran itu disampaikan setelah rapat ‘Dik, dik ini ada titipan’, saya katakan tidak usah, tapi saya lupa rapat apa karena ada beberapakali rapat.”
Selain tiga kali penawaran uang, Ganjar juga pernah disodori goody bag oleh orang yang tidak dikenal saat sedang berbicara dengan stafnya. “Suatu ketika setelah rapat selesai ngobrol dengan beberapa orang, saya ingatnya saya bicara sama staf saya, lalu tiba-tiba ada orang nyelonong dan memberikan ‘goody bag’, saya pikir buku ternyata dari bentuknya bukan buku, lalu saya katakan ‘balikin saja balikin’, lalu dia pergi saja lari. Saya tidak tanya lagi orang ini siapa, saya tanya sama orang di depan saya itu siapa, ternyata juga tidak tahu.”
Meski sudah tiga kali ditawari dan sekali disodori bungkusan, namun Ganjar mengaku tidak mencari tahu sumber uang tersebut. “Saya tidak cari tahu karena tidak melihat barangnya dan lebih baik tidak terlibat dalam urusan itu. Penyidik lalu mengkonfrontasi saya sama Miryam, saya dikonfrontasi dan saya sampaikan ‘Tolong saya diingetkan, jangan-jangan saya dikasih’, lalu di depan dua penyidik Bu Miryam megnatakan ‘Tidak saya tidak memberikan’.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu