“Disampaikan saudara Andi ini supplier kaos, pembuatan alat-alat lain juga berkaitan Pilpres.”

“Kan saat itu suasana Pilpres ya. Saya menanyakan, ya sudah nanti ditawarkan, berapa harganya. Tapi harganya enggak cocok,” ujarnya.

Selang beberapa bulan, dirinya kembali bertemu dengan Andi Narogong. Kendati begitu, pertemuan tersebut, klaim Novanto masih masalah jual beli kaos untuk partai Golkar.

“Pada akhirnya kami tak terjadi untuk transaksi, beliau tidak ikut penanganan Pilpres,” kata Novanto lagi.

Majelis hakim curiga Novanto mengarang cerita, dan langsung menyinggung mengenai tugas Novanto selaku Ketua Fraksi Partai Golkar saat itu.

“Anggota DPR kan sibuk Pak, masa nongkrong di kafe?” tanya hakim. ‎

“Ya hanya malam hari Pak (datang ke kafe),” jawab Novanto.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby