Menlu RI, Retno L.P Marsudi tiba di lokasi Sidang Tahunan MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8). Sidang Tahunan MPR masih dalam satu rangkaian sidang bersama DPR-DPD, dan sidang DPR penyampaian nota keuangan RAPBN 2019. Sidang Tahunan MPR dilaksanakan pagi hari dilanjutkan sidang bersama DPR-DPD, dan sidang penyampaian nota keuangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indonesia akan mengangkat enam isu pokok dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Kementerian Luar Negeri RI.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan menghadiri sidang tersebut yang akan digelar di New York, AS, pada 20-26 September, menurut keterangan Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Senin (19/9).

Dari enam isu pokok tersebut, salah satunya adalah tentang keketuaan Indonesia di G20 dan memastikan kelancaran pelaksanaan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

Selain itu, Menlu Retno dalam pertemuan PBB itu juga akan menyampaikan persiapan keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023; pentingnya merevitalisasi semangat kerja sama multilateral, terutama dalam penanganan masalah global; dan penyelesaian berbagai sengketa secara damai.

Dia akan menekankan pula pentingnya bagi PBB untuk mengambil peran lebih berarti dan nyata dalam penanganan tantangan global, khususnya pandemi, pemulihan ekonomi, dan perubahan iklim.

Isu lain yang juga akan dikedepankan oleh Indonesia dalam sidang PBB tersebut adalah komitmen dalam penguatan arsitektur kesehatan global, termasuk akses yang setara untuk vaksin dan peralatan medis, kemandirian negara dalam industri kesehatan, inovasi, dan dukungan pendanaan dalam memperkuat kerangka kesehatan global.

Menlu RI dijadwalkan akan menyampaikan pernyataan pada sesi Debat Umum sidang tersebut yang dijadwalkan pada 26 September 2022.

Retno akan mengikuti 60 kegiatan selama High Level Week Sidang Majelis Umum PBB itu, yang mengusung tema “Saat yang Menentukan: Solusi-Solusi Transformatif terhadap Tantangan-Tantangan yang Saling Terkait”.

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini merupakan yang pertama kali digelar penuh secara fisik setelah dilakukan secara daring pada 2020 dan secara daring dan luring pada 2021 akibat pandemi COVID-19.

Di sela-sela pertemuan sidang tersebut, Retno juga akan melakukan sekitar 34 pertemuan bilateral, di antaranya dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan dengan sejumlah perwakilan negara anggota ASEAN dan anggota G20.

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i