Diketahui bahwa Thomas dan Meriana adalah pedagang UMKM di Kota Tangerang yang sudah beberapa kali diperas dengan cara dilaporkan oleh oknum pengacara bekerjasama dengan oknum Polres Kota Tangerang, dalam dua Laporan Polisi sebelumnya di SP3 ketika Thomas Susanto dan Meriana membayar uang damai. Ketika terjadi ketiga kalinya, Thomas menghubungi LQ di 0817-489-0999 dan menanyakan posisi hukumnya. Setelah diinfokan bahwa Proses ProJustitia yang dilakukan oleh Polres Tangerang diduga melawan hukum Formiil dan tidak memiliki legal standing maka Thomas memberikan kuasa kepada LQ Indonesia Lawfirm untuk melakukan Praperadilan atas penetapan Tersangka.
Bidkum Polda Banten setelah dibacakan Permohonan Praperadilan “Projustitia tanpa Melawan HAM” langsung mengajukan keberatan atas perubahan isi permohonan dan dipersilahkan untuk memberikan tanggapan pada sidang hari Senin 20 Desember 2021. “Kami keberatan yang mulia karena isi permohonan yang dibacakan Kuasa Hukum LQ Indonesia Lawfirm bukan hanya minor, tapi merubah seluruh isi permohonan Praperadilan.”
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin