“Dia (Salim) non-jawa, mantan dubes, mantan menteri, dan lebih dari itu ‘maqom’ Habib Salim tidak sama dengan Aher. Dia punya garis keturunan yang oleh sebagian pemilih muslim dipandang mulia. Sebab dia memiliki nasab dengan Nabi Muhammad SAW,” papar Said.
Dengan nasabnya itu, tambah dia, Salim tentu berpotensi meraup suara pemilih muslim lebih banyak dibandingkan dengan Aher. Oleh sebab itu, ketika GNPFU memajukan nama Habib Salim, PKS sebetulnya sangat terbantu. Atas dukungan itu, peluang PKS yang sempat mengecil untuk memajukan kadernya sebagai cawapres Prabowo kini kembali terbuka lebar.
“Pantaslah jika PKS berterima kasih kepada GNPFU,” tuturnya.
Dari hasil ‘Ijtimak’ Ulama yang digelar oleh GNPFU itu, posisi tawar PKS dihadapan Prabowo, termasuk juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin kuat. Apalagi PAN lewat Amien Rais sudah memberi kode setuju untuk duet Prabowo-Salim.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid