Silaturahmi dengan ulama, kiai ustaz, habib hingga pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Jawa Barat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin, Desa Nagri Kaler, Kec/Kab. Purwakarta, Prov. Jawa Barat, Jumat (17/11/2023).

Purwakarta, Aktual.com – Calon presiden Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan ulama, kiai ustaz, habib hingga pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Jawa Barat. Hadir juga para pimpinan pondok pesantren dari Prov. DKI Jakarta dan Banten.

Silaturahmi digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin, Desa Nagri Kaler, Kec/Kab. Purwakarta, Prov. Jawa Barat, Jumat (17/11/2023).

Dalam silaturahmi itu, Ganjar menegaskan komitmenya untuk membuat peraturan turunan dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren. Hal itu sebagai salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hingga anggaran untuk seluruh pondok pesantren di Indonesia.

“Undang-Undangnya sudah ada, maka tugasnya peraturan pelaksanaan atau turunan dari Undang-Undang itu. Dan itulah yang kemudian bisa meyakinkan pada seluruh pengasuh pondok pesantren, santri dan kiai,” kata Ganjar.

Pada saat menjadi gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah membuat peraturan daerah (Perda) tentang pesantren. Ganjar mengajak sejumlah kepala daerah juga untuk membuat perda tentang pesantren.

“Jabar sudah, Jateng sudah, dan saya kira yang punya komitmen pasti melaksanakan, apalagi itu perintah Undang-Undang,” ucapnya.

Ganjar juga berkomitmen tentang anggaran untuk pesantren. Ia pun menceritakan adanya anggaran yang di hibahkan pada saat menjadi gubernur Jawa Tengah yang mencapai ratusan miliar untuk para guru agama di lintas agama.

“Apakah Pak Ganjar punya perhatian kepada guru agama lainnya?” kata Ganjar ketika ditanya komitmen pada kalangan pesantren.

“Dan saya ceritakan, setiap tahun kami menghibahkan kurang lebih Rp 270 miliar setiap tahun ke kemenag untuk dibagikan kepada guru agama. Guru ngaji, Hindu, Kristen dan sebagainya, untuk memberikan penghormatan saja,” tutur Ganjar.

Ganjar juga membahas tentang program Jateng Bersalawat. Sejumlah ulama pun mengusulkan agar adanya ‘Istana Bersalawat’.

Sementara itu, pimpinan Ponpes Al Muhajirin Purwakarta, Dr. KH. Abun Bunyamin MA, mengaku optimis Ganjar mampu melaksanakan dan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalam UU tentang Pesantren sesaui dengan kebutuhan kalangan pondok pesantren.

KH. Abun juga menyakini Ganjar mampu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Indonesia menjadi lebih berkualitas, berilmu hingga beriman.

Dalam pertemuan itu, Ganjar disambut antusias dan meriah oleh ribuan santri. Ganjar juga menyapa dan menyemangati mereka agar tetap terus belajar dengan baik.

Adapun pengasuh ponpes, kiai, ustaz, ulama yang hadir diantaranya dari Ponpes Al Riyadl Cianjur, KH. Pipin S. Aripin, Ponpes Al-Fatmah Kec. Cilaku, KH. Romli Nurdin dari Ponpes Nurul Falah Karawang, Dr. H. Ramdan F. dari Ponpes Robitoh Kab. Bandung Barat.

Lalu, KH. Anwar Mharus dari Kab Garut, KH. Sulaiman dari Kab Sukabumi, KH Amiruddin Ridwan dari  Kab. Cirebon, KH. Ibnu Basry dari Kab. Bogor Kemudian KH. Amir Hamzah dari Rais Syuriyah PCNU Ciamis, KH. Ahmad Baidlowi Hilal dari Rais Syuriyah PCNU Indramayu, KH. Ubaidillah dari Rais Syuriyah PCNU Kuningan hingga KH. Yusuf Kariem Rais Syuriyah PCNU Majalengka.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan