Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis saat erupsi terlihat dari Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Sabtu (9/1). Aktivitas Gunung Sinabung masih relatif tinggi, ditandai dengan masih seringnya terjadi erupsi dan guguran kubah lava. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban awan panas Gunung Sinabung bertambah menjadi 9 orang.

Sebanyak enam dari 9 orang tersebut dipastikan meninggal dunia, sementara 3 lainnya mengalami luka bakar.

“Semua korban berada di RS Efarina Etaham Kabanjahe,” kata Sutopo, Sabtu (21/5).

Pencarian koirban terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan dengan menyisir rumah-rumah warga dan kebun masyarakat. (Baca: Nekat Berladang di Zona Merah, Tewas Diterpa Awan Panas Sinabung)

Seharusnya, sambung dia, tak ada aktivitas masyarakat di kawasan zona merah Gunung Sinabung, namun masyarakat nekat tinggal dan berkebun di wilayah itu.

“Alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya,” jelasnya.

Korban yang meninggal dunia adalah Ersada Ginting, Ngulik Ginting, Karman Milala, Irwansyah Sembiring, Leo Perangin-angin, Nantin Br Sitepu. Sementara korban luka adalah Cahaya Sembiring, Cahaya Br Tarigan, dan Brahim Sembiring.

Artikel ini ditulis oleh: