(depan dari kiri ke kanan) Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno,Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono usai penandatanganan perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman
Suasana seusai penandatanganan perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman
(depan kiri ke kanan) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra,Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman (kanan) di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman
Suasana seusai penandatanganan perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman (kanan) saat penandatanganan perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman
(Depan Kiri – Kanan) Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman, Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini, dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo usai penandatanganan perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman
(depan dari kiri ke kanan) Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno,Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono usai penandatanganan perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar di Jakarta, Rabu (27/08). BCA bersama perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp8,07 triliun untuk kelancaran proyek ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar, dengan porsi BCA sendiri yakni Rp1,5 triliun. AKTUAL/Eko S Hilman