Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 9 BUMN melakukan sinergi untuk pembangunan “light rail transit” (LRT) Indonesia angkutan transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan sepanjang 83,6 kilometer dengan total investasi sekitar Rp23,8 triliun.

“Sinergi BUMN ini mulai dari pengembangan lahan, pembiayaan, konstruksi dan operasional, sehingga menciptakan nilai tambah baik bagi masyarakat maupun korporasi,” kata Direktur Utama Adhi Karya, di sela “Ground Breaking LRT Indonesia, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9).

Sejumlah 9 BUMN tersebut yaitu, PT Adhi Karya Tbk (Persero), PT Jasa Marga Tbk (Persero, Perum PPD, PT Rajawali Nusantara Indonesi (RNI), Perum Bulog, PT Bank BNI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BRI Tbk, dan PT Bank BTN Tbk.

Selain BUMN, pembangunan LRT tersebut juga melibatkan BUMD Pemda DKI, PT Jakarta Propertindo.

Pemasangan tiang pancang LRT diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan disaksikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Untuk tahap pertama pembangunan LRT, nilai investasi ditaksir sekitar Rp11,9 triliun atau separuh dari total proyek LRT yang dibangun Adhi Karya, yakni Rp23,8 triliun.

Menurut Kiswodarmawan pada tahap I pembangunan LRT tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer dengan total investasi Rp11,9 triliun.

Tahap II lintas Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer.

“Pelaksanaan pembangunan tahap I dimulai kuartal IV 2015 dan direncanakan selesai tahun 2016. Sedangkan tahap II dimulai kuartal IV 2016 dan selesai pada akhir tahun 2018,” papar Kiswodarmawan.

Ia menambahkan, daya angkut harian dengan konfigurasi 6 ‘train set’ adalah 24.000 penumpang per hari dengan kecepatan operasi 60-80 km/jam.

“Struktur prasarana terdiri atas pondasi tiang pancang berdiameter 100 cm dan 80 cm dengan kedalaman 25-30 meter, bertujuan agar pembangunannya cepat dan tidak terlalu mengganggu trafik yang ada,” ujar Kiswodarmawan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, pemasangan tiang pancang pertama LRT ini sekaligus menandai dimulainya pembangunan infrastruktur transportasi massal di Jabodetabek.

“LRT ini akan terintegrasi dengan semua moda transportasi yang ada di DKI Jakarta, mulai dari TransJakarta, Kereta Bandara, Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ujar Jokowi.

Untuk itu ia meminta pekerjaan pembangunan infrastruktur tersebut bisa dilakukan bersama antara BUMN.

“Pekerjaan transportasi massal harus bisa diselesaikan. Semua pekerjaan setelah dimulai harus diberikan target kapan diselesaikan,” tegas Jokowi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka