Pekanbaru, Aktual.com – Seekor singa jantan berusia lebih 20 tahun, koleksi Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mati setelah berbulan-bulan mengalami sakit.

Junaidi, pawang Singa Afrika Kebun Binatang Kasang Kulim, membenarkan singa yang bernama Simba itu mati, yang diduga akibat penyakit tua.

“Umurnya sudah lebih 20 tahun, bahkan sudah ada di kebun binatang ini sejak pertama dibuka,” kata dia di Kebun Binatang Kasang Kulim, Senin (18/1).

Binatang buas itu, kata Junaidi, selama ini hidup berpasangan dengan Singa betina yang dinamai Erna, berumur sekitar 16 tahun.

Simba sebelumnya juga sempat menanamkan benihnya pada Erna yang kemudian melahirkan tiga ekor anak. Namun ketiga anaknya telah mati akibat sakit dan terinjak induknya sendiri.

“Yang betina, Erna, melahirkan akhir tahun 2014. Tapi tiga ekor anaknya mati semua. Ada yang karena sakit, ada juga yang mati karena terinjak sama induknya,” kata dia.

Saat ini dalam kandang yang seluas lebih kurang 20×30 meter tersebut, Singa Afrika betina, Erna, hidup sebatang kara.

Namun Simba dikabarkan sudah menanam benih yang kedua dalam tubuh Erna. Kini tinggal menantikan kelahiran. “Perutnya sudah besar, mungkin dalam waktu dekat sudah akan melahirkan,” katanya.

Laman Wikipedia menyebut, singa adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina.

Berat Singa jantan bisa mencapai 150-250 kilogram, sedangkan singa betina beratnya 120-185 kilogram. Satwa predator itu bisa hidup mencapai 10 sampai 15 tahun di hutan, sedangkan jika dipelihara bisa sampai 20 tahun lebih.

Populasi Singa Afrika kini juga terus menurun karena perburuan dan makin sempitnya wilayah hidup mereka karena populasi manusia makin bertambah.

Dalam jurnal Biodiversity and Conservation beberapa tahun lalu, jumlah singa yang ada di sabana Afrika kini berkurang drastis.

Hanya 32.000-35.000 ekor yang tersisa pada 2012. Polulasi singa menurun drastis dibandingkan lima dekade yang lalu di tahun 1960-an, para ilmuwan mengestimasi singa Afrika mencapai 100.000 ekor.

Dari 67 area terisolasi di seluruh Benua Afrika dimana singa masih bisa bertahan hidup, hanya sepuluh yang memenuhi syarat, yakni area tersebut berlokasi empat di timur dan enam di selatan Afrika.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara