Foto kombo menunjukkan foto pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, handout Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Selasa (10/5), dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump yang difoto setelah wawancara dengan Reuters di kantornya di Trump Tower, kawasan Manhattan, New York, Selasa (17/5). Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengungkapkan keinginannya berbicara empat mata dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, untuk mencoba menghentikan program nuklir Pyongyang. ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA handout via Reuters/File Photo & REUTERS/Lucas Jackson/File Photo/djo/16

Jakarta, Aktual.com – Singapura akan menanggung sebagian biaya temu puncak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kata menteri pertahanannya, Ng Eng Hen, pada Sabtu, sehari sesudah Trump memasukkan kembali pertemuan itu ke acara.

Perjalanan Kim ke Singapura, yang akan menjadi lawatan terjauhnya sebagai pemimpin, menimbulkan tantangan perbekalan, yang kemungkinan termasuk menggunakan pesawat masa Soviet untuk membawanya dan limusinnya, serta puluhan petugas keamanan dan lain-lain.

“The Washington Post” sebelumnya mengabarkan bahwa beberapa masalah perbekalan belum terpecahkan, yakni yang berkaitan dengan siapa akan membayar tagihan hotel dari pemimpin negara kekurangan uang itu, yang ekonominya diperas serangkaian hukuman sepihak dan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas pembuatan nuklir dan peluru kendali balistiknya.

Singapura, negara kota kecil tapi kaya di Asia Tenggara, bertekad menjadi tuan rumah yang berhasil bagi temu puncak itu dan bersedia menanggung setidak-tidaknya beberapa tagihan.

“Jelas, ya, tapi itu biaya yang kami ingin tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah itu,” kata Ng kepada wartawan tanpa merinci, ketika ditanya apakah Singapura akan menanggung biaya temu puncak tersebut, yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni.

Kim Chang Son, kepala staf pemerintah Korea Utara, pada pekan lalu terlihat di The Fullerton, hotel berbintang lima di tengah kota, gedung pemerintah diperbarui dan menghadap ke sungai Singapura.

Media menyatakan ia berada di Singapura untuk bertemu dengan pejabat Amerika Serikat untuk membahas masalah perbekalan bagi temu puncak tersebut.

Fullerton adalah penginapan pilihan Korea Utara, kata “Washington Post”. “Presidential suite”-nya bisa mendapat dukungan sedikit-dikitnya 8.000 dolar Singapura (60 juta rupiah) semalam, katanya.

Hotel itu menolak menyebut harga kamar “presidential suite” itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby