Jakarta, Aktual.com — Ribuan sopir angkutan umum memadati ruas jalan Gatot Subroto, depan gedung DPR, untuk berunjuk rasa. Mulai dari sopir taksi, bajaj, juga angkot, bergantian berorasi dengan tuntutan yang sama yakni meminta angkutan berbasis aplikasi ditutup.
Selain itu, pengunjuk rasa meminta Menkominfo Rudiantara dan Presiden Joko Widodo segera turun dari jabatannya jika masih mengizinkan angkutan online yang dinilai ilegal itu terus beroperasi.
Mereka menganggap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang meminta blokir angkutan aplikasi telah bertugas layaknya pejabat yang mengerti rakyat kecil. Sedangkan Menkominfo Rudiantara dikategorikan sebagai menteri paling top terbawah, yang tak memandang grab dan uber adalah ilegal.
Kemudian, mereka juga menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selaku pemerintah daerah yang tegas membela aplikasi online yang tak taat aturan. Berbeda dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang disebut sebagai pemimpin yang secara tegas mengatakan pelat hitam dilarang beroperasi.
Salah seorang sopir Bajaj mengingatkan Jokowi yang saat kampanye menyuarakan keberpihakan kepada rakyat kecil. Namun, menurut mereka Jokowi kini tengah lupa dengan rakyat kecil.
“Pak Jokowi inget nggak dulu kampanye naik Bajaj. Inget nggak janjinya. Kalau nggak inget Jokowi turun,” cetus salah seorang sopir Bajaj.
Artikel ini ditulis oleh: