Lebak, aktual.com – Singkong atau ubi kayu di Kabupaten Lebak, Banten hingga kini menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani sehingga menyumbangkan kesejahteraan kehidupan mereka.

“Kita terus mengembangkan budi daya tanaman singkong itu,” kata Ayub (55), seorang petani di Desa Cibubur Kecamatan Maja Kabupaten Lebak, minggu [23/2].

Pendapatan ekonomi petani dari komoditas singkong bisa meraup keuntungan Rp30 juta/hektare dengan produksi rata-rata 15 ton/hektare dengan harga Rp2.000/kilogram.

Produksi singkong di wilayahnya menjadi andalan ekonomi petani, karena ribuan hektare tanah milik BUMN, TNI dan perusahaan pengembang di Kecamatan Maja dan Curugbitung digarap masyarakat setempat.

Selama ini, kata dia, dirinya bisa menghasilkan pendapatan Rp60 juta dari lahan seluas dua hektare.

Produksi singkong itu hingga dipanen selama 10 bulan dan kebanyakan petani mengembangkan ubi kayu jenis roti dan mentega.

Sebab, roti jenis itu banyak diminati konsumen karena rasanya pulen, gurih dan kandungan karbohidratnya cukup tinggi.

“Kami hari ini panen singkong ditampung tengkulak dengan harga Rp2.000/Kg dan dipastikan mencapai 15 ton/hektare,” ujarnya.

Begitu juga Rohman (45) seorang petani warga Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini panen singkong seluas satu hektare dan diperkirakan produksinya mencapai 15 ton.

Saat ini, tanaman singkong miliknya sudah diborong tengkulak Rp30 juta.

“Produksi singkong itu dipasok tengkulak ke sejumlah pasar di Tangerang dan Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Ade mengatakan produksi singkong yang dikembangkan di 28 kecamatan hingga kini menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani.

Produksi singkong rata-rata mencapai 45.230 ton dari luas tanam 2.539 hektare di areal lahan darat.

Pemerintah daerah mendorong petani agar terus memperluas pertanian singkong karena permintaan pasar cenderung meningkat dan pasar Tangerang serta DKI Jakarta siap menampung ribuan ton singkong per bulan.

“Kami optimistis produksi ubi kayu dapat mendongkrak ekonomi petani,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto