Jakarta, Aktual.co —Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak khawatir dengan adanya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) dari APBD DKI tahun 2014 yang jumlahnya mencapai Rp15 triliun, akibat dari rendahnya penyerapan anggaran.
Kata dia, sisaan anggaran itu akan tetap digunakan untuk mendanai proyek yang masih berjalan.
“Saya sih seneng-seneng saja, uang masih banyak,” ujarnya, di Balaikota DKI, Senin (17/11).
Banyaknya Silpa di APBD DKI 2014, kata Heru, diakibatkan oleh adanya beberapa proyek yang mangkrak, sehingga anggarannya dikembalikan. Seperti proyek di Dinas Perumahan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.
“Iya, contohnya kan soal program Kampung Deret dikembalikan karena pendataannya tidak sesuai. Kemudian Dinas Kesehatan yang alat pemadam kebakaran itu dikembalikan juga sekitar Rp 400 miliar,” ujarnya.
Sedangkan di Dinas Perumahan ada program yang data di lapangan tidak sesuai. “Untuk Dinas Perhubungan dia masih belum berani karena kasus yang kemarin, jadi masih gunakan bus yang ada,” tambahnya.
Sebagai informasi, penyerapan APBD DKI Jakarta tahun 2014 hingga Oktober ini baru mencapai 31 persen dari total anggaran senilai Rp72 triliun.
Sebagai contoh pada Dinas Perhubungan ada anggaran pembelian untuk bus sedang dan bus Transjakarta sebesar Rp 3,2 triliun. Anggaran ini urung digunakan dan dibiarkan menjadi silpa karena terkuaknya kasus kegagalan dalam pembelian 656 unit bus sedang dan bus Transjakarta yang menyeret tiga orang pejabat Dishub kala itu, yakni mantan Kepala Dishub Udar Pristono, mantan Sekretaris Dinas Drajad Adhyaksa dan Ketua Lelang Setio Tuhu.

Artikel ini ditulis oleh: