Jakarta, Aktual.com – Praktisi Energi dan Mineral, Ryad Adiansyah meyakini sektor ESDM masih dililit oleh para mafia atau kerap disebut pemburu rente. Sektor ini telah menjadi sasaran empuk yang membuka peluang dari segala sisi.
Oleh karena itu jelas anggota Alumni UI ini, merupakan kesalahan jika dengan pembubaran Petral dianggap telah mengatasi mafia di sektor ESDM khususnya migas, karena katanya Petral hanyalah salah satu bentuk Mafia, namun sejatinya di sektor ESDM terjadi pembajakan dari hulu hingga hilir.
“Jadi memang Pertal itu hanya salahsatunya, pembubaran pertal itu bukan berarti mafia di sektor ESDM habis. Semua sisi ESDM ada mafianya, dari upstream hingga downstream. BBM ‘kencing’ di jalan itu masih terjadi,” katanya di Kampus UI Salemba Jakarta. Senin (29/8).
Menurutnya jika pemerintah ingin membenahi permainan para kartel, harus dilakukan terobosan keberanian dari pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang transparan dan administrasi yang baik.
Kemudian perlu menempatkan orang yang memahami proses bisnis agar proses transaksi menjadi semakin efisien. “Jadi masih harus dibenah dari sisi transaski. Harus ada orang yang melakukan transparan serta administrasi yang baik dan dia mengenal bagaimana bisnis proses yang terjadi. Kalau hanya normatif-normatif, tidak akan bisa mengatasi permasalahan,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui pemerintah telah membubarkan Pertal dengan tuduhan terlibat mafia migas, namun hingga hari ini publik menilai ISC Pertamina yang mengisi peran Pertal dalam sistem pengadaan minyak, dipandang tidak membawa perubahan dalam kegelapan sektor ESDM, terlebih persoalan minyak.
(Dadang Sah)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan