Semarang, Aktual.com – Direktorat Lalu lintas Polda Jawa Tengah akan memberlakukan kontra flow setelah pintu keluar tol Pejagan-Brebes. Sistem lawan arus tersebut akan dibuka tiga lajur ke arah timur, dan satu lajur ke arah barat.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Liliek D mengatakan sistem satu arah itu diberlakukan untuk mengurai kemacetan setelah ruas tol Pejagan-Brebes hingga ke timur.

“Sebaliknya arus balik, nanti dari arah timur akan dibuat satu arah. Sedangkan arah ke barat akan dibuat tiga lajur,” terang dia, saat diskusi Kesiapan Pemrov Jateng menghadapi Lebaran Idul Fitri 1436 H di lantai 7 Kantor Pusat BPD Jateng, Semarang, Selasa (7/7).

Saat ini, jalur tol Pejagan-Brebes masih dalam tahap pengerjaan. Namun, pada H-7 lebaran Idul Fitri akan dibuka, lantaran sebagai jalur alternatif mudik. Jalan yang minim rambu dan lampu menjadi jalur rawan terjadi kecelakaan.

Namun jalur alternatif yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor dan mobil pribadi itu tidak mampu untuk mengurai kemacetan, sehingga tetap saja dipadati kendaraan. Hal itu terjadi karena adanya pertemuan arus balik dari Jawa Tengah dengan arus dari lokasi wisata Pangandaran.

Pihaknya meminta kesadaran kepada masayarakat Jateng agar tidak ada pemotongan jalan. Sebab, diberlakukan satu jalur akan ditutup barikade jalan.

“Jangan sekali-kali memotong jalan. Kasihan pengguna arus mudik sangat menganggu,” beber dia.

Kepadatan arus kendaraan juga terjadi di jalur pantura yang melewati Brebes, Jawa Tengah, seperti ruas Klampok. Kendaraan terpaksa berjalan merayap guna mengantisipasi kemacetan.

Polisi sempat memberlakukan 1 jalur saja yakni dari arah timur, agar para pemudik yang balik ke Jawa Barat hingga Jakarta. Namun, kemacetan tetap tak terhindarkan karena kendaraan yang ke arah timur menuju Semarang – Purwokerto juga padat.

Diprediksi jumlah pemudik asal Jateng tahun ini mencapai 6,88 juta yang berada di Jakarta. Jumlah itu akan mengakibatkan kedapatan kendaraan dan kemacetan. Selain itu, juga diakibatkan di sepanjang jalur jalan terdapat pusat oleh-oleh khas Brebes, sehingga banyak kendaraan yang berhenti.

Menurut dia, persoalan arus mudik menjadi tanggungjawab bersama, sebab berkaitan dengan masalah kemanusiaan. Apalagi Jateng menjadi perhatian Kapolri dalam memberikan rasa kenyamanan dan keamanan bagi pemudik.

“Tanggungjawab tidak hanya pada kepolisian saja, melainkan seluruh masyarakat. Maka, bukan hanya pada kami saja.”

Artikel ini ditulis oleh: