Jakarta, Aktual.co —Untuk menghilangkan kebiasaan ‘ngetem’ bus kota di wilayah Ibukota yang kerap menjadi penyebab kemacetan, Pemprov DKI akan hapus sistem setoran angkutan umum.  
“Iya, kita harap 2016 bisa beres,” kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta, Jumat (9/1).
Uji coba penghapusan sistem setoran akan dilakukan di beberapa trayek tahun ini. “Bertahaplah,” ujar dia, tanpa menjelaskan lebih lanjut trayek mana saja yang diujicoba. 
Penghapusan sistem setoran angkutan umum dengan alasan untuk menghilangkan kebiasaan ngetem bus, bukan kali ini disampaikan Ahok. 
Saat naiknya harga BBM bersubsidi di 2014, dia juga sudah mengatakan hal serupa. Bahkan dia mengatakan seluruh angkutan umum di DKI secara bertahap akan dikelola manajemen BUMD PT Transportasi Jakarta (TransJakarta). Dengan begitu, kata dia, Pemprov DKI bisa lebih mudah memantau dan mengambil kebijakan terkait tarif angkutan umum. 
Ahok juga mengatakan semua angkutan umum akan menggunakan bahan bakar gas, sehingga tarifnya tidak akan terpengaruh kenaikan harga BBM. “Nanti kita akan bayar rupiah per-kilometer,” kata Ahok.
Selain itu, alasan lain dari Ahok untuk menyatukan angkutan umum di bawah payung PT TransJakarta adalah untuk memberantas monopoli tarif, dan untuk memberantas kebiasaan ngetem angkutan umum yang dianggap bikin macet. “Jadi nggak ada lagi yang ngetem. Nanti angkot-angkot lewat jalur inspeksi saja.”

Artikel ini ditulis oleh: