Ia menambahkan, dunia film sudah dikenal kalangan anak didik tingkat SMA/SMK sehingga perlu adanya pendampingan dan pengarahan agar potensi bakat para siswa itu dapat memberikan manfaat di masa sekarang maupun yang akan datang.
“Untuk itu kita ingin mengarahkan bakat anak ke positif, dan kita ingin kegiatan ini jadi ajang tahunan,” katanya.
Ketua Pelaksana Medifest Jabar 2018, Muhamad Bakri Rizaldi, mengatakan, kreasi film independen mulai masuk ke kalangan siswa tingkat SMA atau SMK sederajat, terbukti antusias siswa dari berbagai sekolah di Jawa Barat mengikuti event Medifest tersebut.
Sejumlah karya film, kata dia, ditampilkan dengan penuh percaya diri dengan tema mengangkat tentang kehidupan remaja di lingkungan sekolah, kebudayaan lokal, hingga dokumenter tentang realitas kehidupan remaja masa kini.
“Responnya sangat bagus sekali, mereka antusias, dan hasil karyanya pun luar biasa,” katanya.